Setiap malam menjelang tidurku, hati ini selalu berdelusi, mencoba menerka apa yang ada di hatimu.
Mungkinkah kamu itu nyata, atau hanya fatamorgana.
Menelisik di pelung terdalam, mencari pembenaran dari firasat yang kadang tak tentu arahnya.
Kadang, aku begitu teramat percaya akan nyata mu. Kadang juga aku terlalu bodoh untuk percaya akan pernyataan mu.
Bicara tentang cinta, yang katanya aku adalah separuh mu. Namun nyatanya ucapan dan laku mu seperti berlawanan.
Dek kamu tau?, bagiku kau adalah semesta penipu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar