Kamis, 01 Oktober 2020

seperti kipas angin

Hitam putih potretmu, 
Dengan segala ke apa adanya an nya dirimu,  bersampulkan wajah cantikmu, dan baik nya hatimu...
Gadis api, masih membarakah cintamu untuk ku? 
Maaf ya, malam ini kembali keraguan ini menyelimuti di setiap sendi fikiran ku, di setiap sudut hati ku. 
Keraguan akan kesetiaan dan kasih sayangmu, maaf kadang aku sering tak percaya dengan ungkapan mu. Aku hanya ingin berterus terang, namun ketidak mampuan ini hanya menjadi selimut pada hati yang terlanjur berlumut. 
Bahkan otak ku berontak, harus meminta bukti apa lagi untuk sebuah kesetiaan. Ya.. Aku tak tahu.! 
Dilema pada setiap tarikan nafas ku, hanya menimbulkan prasangka prasangka yang tiada menentu. 
Sayang, aku lelah dengan segala diagnosa ala hati yang membayangi kerapuhan ini pada setiap detiknya. Tolong kuat kan aku ya 😭,. 
Bahkan, kita yang sudah sedekat ini pun aku masih sulit mengetahui isi hatimu, adakah rindu di hatimu? Adakah aku di hatimu? Aku tidak tahu. 
Kalau saja aku tahu bahwa mencintai kamu akan sesakit ini, tentu aku tak akan pernah mau untuk jatuh cinta di seumur hidup ku.
Jujur "karena kamu adalah orang pertama yang membuatku seperti ini"

Tidak ada komentar:

hati sempit

Sekecil ini kah hati dan perasaan ku?  Sekedar memaafkan mu saja aku masih belum mampu.  Benar kata cak nun "kelak kau akan sadar, bahw...